Saniatul Lativa Edukasi Masyarakat Cara Pilih Obat Tradisional Aman

19-04-2021 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa. Foto: Ist/nvl

 

Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa mengadakan sosialisasi pemilihan obat tradisional yang aman dan bermanfaat untuk konsumsi. Edukasi pemilihan obat tradisional dilakukan Saniatul mengingat masih banyak masyarakat yang belum paham cara memilih obat tradisional yang aman dan menyehatkan.

 

“Sosialisasi pemahaman tentang pemilihan obat tradisional yang aman untuk dikonsumsi ini sangat penting, mengingat peredaran obat tradisional ditengah masyarakat dan masih marak yang beredar secara ilegal,” katanya melalui rilis yang diterima Parlementaria, Senin (18/4/2021).

 

Bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jambi, Saniatul Lativa menuturkan obat tradisional merupakan bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan  sarian  (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

 

“Jamu termasuk obat tradisional yang dibuat dari bahan atau ramuan dari tumbuhan, hewan atau mineral dan sediaan sarian atau campurannya yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan kebiasaan masyarakat saat ini,” tuturnya.

 

Namun, karena masih marak yang beredar secara ilegal, legislator Fraksi Partai Golkar itu mengajak masyarakat lebih teliti dalam memilih obat tradisional. “Kita sebagai masyarakat harus pintar ketika ingin mengkonsumsi obat tradisional, yaitu dengan cara cek label, cek kemasan, cek izin edar dan cek kadaluarsa,” jelasnya.

 

Ditegaskan Saniatul, obat yang dikonsumsi  harus miliki nomor izin edar. Jika tidak ada nomor izin edar berarti obat tersebut bermasalah dan  berbahaya untuk dikonsumsi. 

 

"Obat tersebut biasanya sangat cepat proses penyembuhannya tetapi harus hati-hati karena ada efek samping terjadi seperti gagal ginjal, sebab ginjal terlalu bekerja keras untuk mengeluarkan sisa metabolisme obat, maka telitilah dalam mengkonsumsi obat,” tutupnya. (rnm/es)

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...